Thursday, November 01, 2007

Smaradhana

ulurkan tanganmu untuk kucium
dan biarkan burung dari seribu pohon bernyanyi:
"barakallaahu...*"

lalu dunia tak lebih dari sehelai dedaun bagi kita
waktu, hanya desau angin di beranda
asalkan bersama, awan menjelma pelangi nan rupawan

engkau dengar alun gending itu?
seperti hidup kita, mengalun indah dalam irama
lupakan kesumat, sedih dan sunyi di kalbu
asalkan bersama, badai hanyalah riak air belaka

dengarkan doa puji pujian itu
semua memanjatkan kebahagian dan keberkahan
semesta memintakan keselamatan dan keabadian

kau dengar degup jantungku?
semakin kencang berdetak, tak sabar menciup lembut keningmu...


*barakallaahu laka wa baraka 'alayka wa jama'a baynakuma fii khoiir


Kita

: us

dahulu,
adalah dua burung kecil bercengkrama
bekejaran dari dahan ke dahan
bercericit tertawa
kerna baru mengenal dunia

dahulu,
adalah dua burung kecil mendendam
saling sembunyi di balik daunan
berdiam
berpura saling melupakan

dahulu,
adalah dua burung kecil belajar
merangkai sari menguntai rantingan
mengukur langit mewarnai awan
mengecap manis getir perjalanan

kelak,
dua burung kecil mengayam sarang penuh harapan