Smaradhana
ulurkan tanganmu untuk kucium
dan biarkan burung dari seribu pohon bernyanyi:
"barakallaahu...*"
lalu dunia tak lebih dari sehelai dedaun bagi kita
waktu, hanya desau angin di beranda
asalkan bersama, awan menjelma pelangi nan rupawan
engkau dengar alun gending itu?
seperti hidup kita, mengalun indah dalam irama
lupakan kesumat, sedih dan sunyi di kalbu
asalkan bersama, badai hanyalah riak air belaka
dengarkan doa puji pujian itu
semua memanjatkan kebahagian dan keberkahan
semesta memintakan keselamatan dan keabadian
kau dengar degup jantungku?
semakin kencang berdetak, tak sabar menciup lembut keningmu...
dan biarkan burung dari seribu pohon bernyanyi:
"barakallaahu...*"
lalu dunia tak lebih dari sehelai dedaun bagi kita
waktu, hanya desau angin di beranda
asalkan bersama, awan menjelma pelangi nan rupawan
engkau dengar alun gending itu?
seperti hidup kita, mengalun indah dalam irama
lupakan kesumat, sedih dan sunyi di kalbu
asalkan bersama, badai hanyalah riak air belaka
dengarkan doa puji pujian itu
semua memanjatkan kebahagian dan keberkahan
semesta memintakan keselamatan dan keabadian
kau dengar degup jantungku?
semakin kencang berdetak, tak sabar menciup lembut keningmu...
*barakallaahu laka wa baraka 'alayka wa jama'a baynakuma fii khoiir